Hakekat Berfikir

Hakekat Berpikir -  Dalam aktivitas kesaharian kita, ketika beraktifitas dalam lingkungan masing-masing, dapat dipastikan bahwa kita dapat lepas dari yang namanya berpikir. Hanya saja memang, tingkat daya pikir tersebut masing-masing berbeda pada setiap orang. Berpikir dapat dikatakan merupkaan suatu aktivitas yang sangat penting. Karena tanpanya, manusia dalam suasana gelap dan hampa. Manusia tidak mampu mengenal lingkungan tempat dia tinggal, siapa pencipta alam jagad raya ini, bahkan iapun tidak mampu mengenal dirinya dan hakikat keberadaanya didunia tanpa melalui sebuah aktivitas berpikir.

Berpikir juga bisa dikatakan suatu hal yang alamiah (Fitrah atau Natural) bag setiap manusia yang sehat atau tidak gila dikarenakan adanya "Unsur-unsur" ciptaan yang telah diciptakan oleh Allah Swt. Dalam proses berpikir, sejatinya melibatkan unsur-unsur tertentu yakni : 1. Otak yang sehat 2. Panca indra 3. Informasi sebelumnya 4. adanya fakta.

Dari keempat unsur diatas dapat kita rangkai sebuah definisi sebagai berikut : "Pemindahan penginderaan terhadap fakta melalui panca indera kedalam otak yang disertai adanya informasi-informasi yang terdahulu yang digunakan untuk meafsirkan fakta tersebut". Definisi ini sekaligus juga merupakan definisi bagi akal, pemikiran, proses berpikir.

Apakah sebenarnya berpikir? Secara umum maka tiap perkembangan dalam idea, konsep dan sebagainya dapat disebut berpikir. Umpamanya, jika seseorang bertanya kepada saya, "Apakah yang sedang kamu pikirkan?" mungkin saya menjawab, "Saya sedang memikirkan keluarga saya". Karena itu maka definisi yang paling umum dari berpikir adalah perkembangan ide dan konsep.

Tag : Hakekat berpikir menurut filsafat

Sumber : Buku Filsafat Ilmu, Ontologi, Epistimologi, Aksiologi, dan Logika karya Drs.H.Mohammad  Adib, MA.

Terimakasih telah berkunjung di http://black-market7.blogspot.com

.: Artikel Terkait :.